Dikisahkan ada seorang pemuda, ia tergolong pemuda yg sangat taat beragama, ini
terbukti ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya tuk memuja Tuhan.sebagai
tanda cintanya kepada Tuhan pujaannya itu, dalam pikirannya telah terpatri kuat
sebuah wajah yang ia yakini sebagai Tuhan. Pagi - siang-sore dan malam serta sebelum
tidur ia selalu memuja Tuhan pujaannya dan yakin pada suatu saat pujaannya akan
menampakkan diri dan menolongnya dari kesulitan atau bahaya dalam kehidupannya.
Ketika memasuki musim penghujan, rumah pemuda itu kebanjiran bahkan hampir menenggelamkan rumahnya. Seluruh tetangga sudah mengungsi,namun hanya pemuda ini yang mencoba bertahan di tengah bencana banjir besar itu karena ia yakin Tuhan akan datang menolongnya.
Ketika memasuki musim penghujan, rumah pemuda itu kebanjiran bahkan hampir menenggelamkan rumahnya. Seluruh tetangga sudah mengungsi,namun hanya pemuda ini yang mencoba bertahan di tengah bencana banjir besar itu karena ia yakin Tuhan akan datang menolongnya.
Seorang tetangga mencoba mengingatkan agar segera pergi dari rumah itu, tetapi pemuda
ini tetap bersikeras bertahan dan berdoa “Tuhan Tolong saya dan selamatkan diri hamba”.
Tak berselang lama air semakin tinggi, pemuda
ini naik ke atas atap rumahnya, lagi-lagi ada tetangga yang datang memberikan bantuan rakit berusaha menolong pemuda ini dan
mengajaknya untuk meninggalkan rumahnya yang hampir tenggelam oleh banjir. “Aku masih menunggu Tuhan tuk menyelamatknku..jawab
pemuda itu dengan tegasnya”.
Hujan tak kunjung berhenti malah tambah lebat kemudian Tim SAR dengan perahu karet juga datang untuk berusaha menyelamatkan pemuda itu, akan tetapi pemuda itu menolaknya karena dia masih menunggu Tuhan tuk datang menyelamatkannya. Sampai akhirnya rumah tersebut nyaris tersapu banjir, pemuda itu masih bersikukuh pada pendiriannya tuk menunggu Tuhan pujaannya. Kemudian datang juga sebuah Helikopter untuk berusaha menyelamatkannya. Tapi lagi-lagi ia menolaknya, katanya:” Aku masih menunggu Tuhan pujaanku!”
Setelah beberapa menit kemudian rumah dan pemuda itu terseret arus banjir yang begitu derasnya, karena pemuda itu tidak bisa berenang akhirnya hanyut dan tenggelam kemudian ditemukan mati keesokan harinya oleh Tim SAR yang mencari korban banjir .
Hujan tak kunjung berhenti malah tambah lebat kemudian Tim SAR dengan perahu karet juga datang untuk berusaha menyelamatkan pemuda itu, akan tetapi pemuda itu menolaknya karena dia masih menunggu Tuhan tuk datang menyelamatkannya. Sampai akhirnya rumah tersebut nyaris tersapu banjir, pemuda itu masih bersikukuh pada pendiriannya tuk menunggu Tuhan pujaannya. Kemudian datang juga sebuah Helikopter untuk berusaha menyelamatkannya. Tapi lagi-lagi ia menolaknya, katanya:” Aku masih menunggu Tuhan pujaanku!”
Setelah beberapa menit kemudian rumah dan pemuda itu terseret arus banjir yang begitu derasnya, karena pemuda itu tidak bisa berenang akhirnya hanyut dan tenggelam kemudian ditemukan mati keesokan harinya oleh Tim SAR yang mencari korban banjir .
Di alam roh, roh pemuda ini baru bertemu dengan Tuhan
pujaannya. Dan roh pemuda itu melontarkan nada protes kepada Tuhan pujaannya,”mengapa
Tuhan tidak datang menyelamatkannya ketika minta pertolongan?”. Kemudian
Tuhan menjawabnya: “Aku sudah datang mengingatkanmu kalau hujan akan lebat dan Aku
sudah sarankan agar kamu mengungsi tapi kamu menolaknya.Tuk kedua kalinya Aku datang
dengan membawa rakit,dan mengajakmu mengungsi ajan tetapi kamu juga menolaknya
. kemudian Aku datang dengan membawa
perahu karet akan tetapi kamu juga tidak mau Aku selamatkan ,Terakhir Aku datang
dengan helikopter dan membujukmu tuk segera Kuangkut tapi engkau juga tidak mau”.Roh pemuda itu bertanya lagi “ Tapi mengapa Kau
datang dengan wujud tidak seperti yang ada dalam pikiranku?”
Sahabat Terkadang kita juga bisa seperti pemuda itu, membuat citra Tuhan sendiri-sendiri dan berusaha menolak perwujudan yg lain.
Perlu disadari bahwa Tuhan adalah Maha Segalanya, beliau menyusup, memenuhi segala entitas dari yang bergerak maupun tidak bergerak.
Semua rupa diresapi oleh Tuhan, Alam semesta beserta isinya adalah wujud kosmik dari Tuhan. Seandainya ada satu milyar manusia maka akan ada satu milyar wajah Tuhan.
Jika kesadaran ini kita miliki maka kita akan dapat menerima setiap entitas sebagai perwujudan Tuhan.dan saat itulah kita akan dapat mencintai yg lain sebagai saudara tanpa memandang perbedaan.
Sahabat Terkadang kita juga bisa seperti pemuda itu, membuat citra Tuhan sendiri-sendiri dan berusaha menolak perwujudan yg lain.
Perlu disadari bahwa Tuhan adalah Maha Segalanya, beliau menyusup, memenuhi segala entitas dari yang bergerak maupun tidak bergerak.
Semua rupa diresapi oleh Tuhan, Alam semesta beserta isinya adalah wujud kosmik dari Tuhan. Seandainya ada satu milyar manusia maka akan ada satu milyar wajah Tuhan.
Jika kesadaran ini kita miliki maka kita akan dapat menerima setiap entitas sebagai perwujudan Tuhan.dan saat itulah kita akan dapat mencintai yg lain sebagai saudara tanpa memandang perbedaan.
No comments:
Post a Comment