Karma Phala merupakan bagian ketiga dari ajaran Panca Sradha dalam Agama Hindu. Karma Phala berasal dari bahasa
sansekerta yang berakar dari dua kata
yaitu Karma dan Phala. Karma berarti perbuatan dan phala berarti
buah / hasil. Karma Phala berarti atau hasil dari suatu perbuatan. Ini
berarti Karma Pahala adalah suatu
keyakinan tentang kebenaran hasil setiap perbuatan baik (susila) atau perbuatan buruk (asusila) yang kita lakukan pastinya nanti akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita perbuat, perbuatan baik yang kita tanam maka hasil yang kita petik pun adalah hasil yang baik pula begitu juga sebaliknya
keyakinan tentang kebenaran hasil setiap perbuatan baik (susila) atau perbuatan buruk (asusila) yang kita lakukan pastinya nanti akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita perbuat, perbuatan baik yang kita tanam maka hasil yang kita petik pun adalah hasil yang baik pula begitu juga sebaliknya
Karmaphala memberi optimisme kepada setiap manusia, bahkan
semua makhluk hidup. Dalam ajaran ini, semua perbuatan akan mendatangkan hasil.
Apapun yang kita perbuat, seperti itulah hasil yang akan kita terima. Yang
menerima adalah yang berbuat, dan efeknya kepada orang lain. Karma Phala adalah
sebuah Hukum kausalitas bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan hasil. Dalam
konsep Hindu, berbuat itu terdiri atas: perbuatan melalui pikiran,
perbuatan melalui perkataan, dan perbuatan melalui tingkah laku, Ketiganya
lah yang akan mendatangkan hasil bagi yang berbuat.Kalau perbuatannya baik,
hasilnya pasti baik, demikian pula sebaliknya.
Karma Phala terbagi atas tiga, yaitu:
1. Sancita Karma Phala adalah Phala atau hasil
perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang menentukan kehidupan sekarang.
Maksudnya yaitu : bila karma (perbuatan kita pada kehidupan yang terdahulu baik
maka kehidupan kita sekarang akan baik pula; senang, sejahtera, bahagia ). Dan
sebaliknya bila kehidupan kita sebaliknya terdahulu maka kehidupan kita
sekarang inipun akan buruk (selalu menderita sengsar, susah dan sebagainya).
2. Prarabda Karma Phala adalah phala atau
hasil dari perbuatan kita pada kehidupan tanpa ada sisanya lagi. Maksudnya
ialah : karma perbuatan yang segera mendatangkan hasil. Sekarang berbuat baik
atau buruk pada pihak lain seketika itu atau pada masa hidup ini akan menerima
hasilnya baik atau hasil buruk sesuai dengan karma yang dilakukan.
3. Kriyamana Karma
Phala adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada saatnya
berbuat sehingga harus diterima pada kehidupanan yang akan datang. Tegasnya
cepat atau lambat dalam kehidupan sekarang atau nanti segala phala dari
perbuatan itu pasti diterima karena sudah merupakan hukum.
Segala bekas-bekas atau kesan-kesan dari segala gerak atau
perbuatan yang tercatat atau melekat pada suksma sarira dan alam pikiran itu
disebut karma wasana. Karma berarti
perbuatan, dan wasana berarti
bekas-bekas atau sisa-sisa yang masih melekat. Jadi Karma Wasana adalah bekas
atau sisa-sisa perbuatan yang masih melekat telah merupakan sesuatu sifat bahwa
segala sesuatu yang pernah ada pasti akan meninggalkan bekas misalnya “bagaikan
tempayanyang menjadi tempat kemenyan setelah hilang dan habis kemenyannya
berbekaslah baunya itu, melekat pada tempayan maka itulah yang disebut karma
wasana”.
Demikian juga karma wasana dari baik buruk perbuatan yang
terdapat pada atma dikatakan melekat juga. Oleh karena suksma sarira
(badan astral) itu dibalut oleh karma wasana dari baik buruk perbuatan yang
menyebabkan atma itu mengalami sorga atau neraka http://upadhana.blogspot.com/2014/03/pandangan-hindu-mengenai-konsep-sorga.html dan mengalami penjelmaan
kembali (punarbhawa) menjadi mahluk sesuai dengan amal dosa atau baik buruk
yang tercatat dalam karma wasananya yang terdahulu. Jadi karma wasana itulah
yang menentukan hasil atau phala yang akan diterima oleh atma.
Tujuan Agama Hindu ialah menghendaki agar umatnya dapat
bebas dari belenggu kesengsaraan lahir bathin yakni terlepas dari ikatan
samsara dan bathin yang disebut moksa. Dalam penanggulangan atma dengan Brahma
(moksa) itu roh seseorang akan menikmati satcit ananda (kebenaran, ketentraman,
kebahagian) serta terlepas dari ikatan pengaruh gelombang hidup dan pasang
surut dari suka dan duka. Adapun tangga jalan yang patut ditempuh untuk dapat
mencapai alam moksa itu ialah (kesusilaan amal saleh budi luhur pengabdian yang
suci dan kebajikan itu sendiri) terutama sekali manusia harus dapat melebur
segala dosa-dosa sehingga luput dari pengaruh hukum karma phala. Yang dimaksud
perbuatan dosa ialah: segala perbuatan melalui kata-kata pikiran dan tingkah
laku manusia yang bertentangan (melanggar) dengan hukum kesucian yang
diwahyukan oleh Ida Sang Hyang Widhi (bertentangan dengan ajaran dharma).
Adapun dosa-dosa itu dapat terjadi pada kehidupan sekarang pada masa lampau dan
dalam kehidupan yang akan datang.
No comments:
Post a Comment