OM
BHUR BHUWAH SWAH,
TAT SAWITUR WARENYAM,
BHARGO DEWASYA DHIMAHI
DHIYO YO NAH PRACODAYAT
TAT SAWITUR WARENYAM,
BHARGO DEWASYA DHIMAHI
DHIYO YO NAH PRACODAYAT
Artinya :
Om cahaya bersinar yang telah menciptakan Tiga dunia / Tri loka , Tuhan yang muncul melalui sinar-Nya matahari sinarilah budi
kami
Semua literatur kitab Weda menyatakan bahwa Gayatri
merupakan Dewi segala mantra. Namun keberadaan sang Dewi belumlah tenar di
lingkungan masyarakat Hindu Bali, sebab
untuk membentuk personalitas serta
siapa dan bagaimana Beliau, serta dalam hal apa saja Beliau dipuja, masyarakat
Hindu Bali belum banyak yang paham. Untuk itulah melalui artikel ini mencoba
membedah Dewi Ilmu ini dengan sedikit ulasan yang terkesan back to India.
Ada banyak Dewi dalam ikonografi Hindu yang mewakili Ilmu
Pengetahuan dan mantra suci. Kesemuanya memegang banyak atribut yang
melambangkan hal tersebut. Namun dari sekian banyak Dewi, Gayatri adalah yang
utama. Bergesernya Beliau sebagai Dewinya Ilmu Pengetahuan secara murni oleh Bhatari
Hyang Aji Saraswati, mungkin disebabkan karena Gayatri lebih menekankan pada
aspek Ilmu Pengetahuan secara apuruseya, mantra Weda yang transcendental.
Sedangkan untuk Dewi Saraswati, Beliau meramu seluruh Ilmu yang ada, baik para
widya dan apara widya.
Dewi Gayatri banyak dipuja di bharatawarsa dan lengkap
dengan segala bentuk sadhana yang khusus ditujukan untuk menghormati
Beliau. Dalam wujud Dewi Gayatri sering terlihat berkepala lima dan dengan
mengenakan mahkota yang berkilauan. Namun mahkota yang tengah-tengah berhiaskan bulan
sabit sangat mirip dengan bulan sabit yang dikenakan oleh Bhtara Siwa.
Beliau terlihat dengan sepuluh tangan yang masing-masing
memegang;sankha kala, kapak cemeti, genitri, cakra, bunga padma, sakhu
kamandalu, gada, sedangkan dua tangan yang berada di depan terlihat dengan
posisi abhaya mudra, memberkati setiap pemuja-NYA dengan lembut dan
penuh kasih. Beliau duduk di atas bunga padma berwarna merah, dan kepala Beliau
yang paling depan ditengah-tengah tepatnya di selaning lelata (antara alis)
Beliau terdapat mata ketiga layaknya mata Bhatara Siwa. Dewi Gayatri juga
sering terlihat dengan sekelompok angsa yang mengitari.
Inilah mhamantra Gayatri yang pertama kali diturunkan…
Om bhur, Om bhvah, Om svah,
Om maha, Om janah, Om tapah, Om satyam,
Om tatsavitur varenyam,
Bhargo devasya dhimahi,
Dhiyo yo nah pracodayat,
Om apo jyotih,
Raso mritam brahma,
Bhur bhuah svah Om.
Om maha, Om janah, Om tapah, Om satyam,
Om tatsavitur varenyam,
Bhargo devasya dhimahi,
Dhiyo yo nah pracodayat,
Om apo jyotih,
Raso mritam brahma,
Bhur bhuah svah Om.
Mantra ini awalnya terdapat di dalam kitab Reg Veda
Samhita III. 62. 10.setelah itu pada kitab Yayur Veda Samhita dan Sama
Veda Samhita. Dewi Gayatri sering disamakan dengan Dewi Savita yang secara
harafiah memiliki arti matahari. Ini sebuah hal yang menunjukan bahwa Tuhan
adalah bersinar dan Dewi Gayatri adalah Dewinya mantra yang memberikan
kecemerlanghan pikiran.
Namun secara umum, mantra Gayatri yang diterima dewasa ini
adalah hanya diucapkan sampai kata bhur, bvah, svah, kata maha,
janah, tapah, satyam tidak dikumandangkan sama sekali. Secara terperinci
ada banyak mantra Gayatri untuk setiap Dewata yang berbeda. Dengan demikian,
ini menunjukan bahwa Dewi Gayatri adalah Dewi yang merangkum semua mantra
pujian untuk setiap Dewata. Maka ini juga yang menjadikan bahwa Dewi Gayatri
desebut dengan Dewinya mantra Weda.
Dalam beberapa pujian untuk Beliau disebutkan;
Ya sandhyamandalagata ya tri murti-svarupini
Sarasvati ya savitri tam vande veda mataram.
Sarasvati ya savitri tam vande veda mataram.
Artinya;
“oh Dewi yang berada pada lingkaran sinar matahari, yang
adalah berbentuk Tri Murti, yang adalah Saraswati ataupun Sawitri, hamba
menghaturkan sembah kepada Gayatri, Ibu segala macam Weda”.
Jika Dewi Gayatri dikatakan sebagai Ibunya Weda, maka secara
otomatis Dewi Gayatri merupakan sang Dewi jagat raya, sebab Weda sendiri
adalah tidak berbeda dengan dunia nyata dan yang tidak nyata. Ini dibenarkan
sebab dalam sebuah peristiwa, pernah suatu kali; Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa
mengambil rupa sebagai bayi mungil untuk mendapatkan kasih dari Dewi Gayatri.
Bayi-bayi tri murti ini menangis keras dan membuat sang Dewi
kembali. Anak Ilahi ini ditidurkan dalam sebuah ayunan yang talinya tergantung
di angkasa luar. Jadi tidak salah jika terdapat salah satu mantra yang
digunakan untuk mengagungkan Dewi Gayatri seperti berikut;
Ya visva janani devi ya tri murti svarupini
Gayatri-rupini ya hi tan vande sapta matrkam
“oh sang Dewi yang merupkan Ibunya jagat raya,
yang adalah berbentuk Tri Murti yang merupakan Gayatrio, hamba menghaturkan
sembah sujud yang berbentuk tujuh Ibu”.
Gayatri-rupini ya hi tan vande sapta matrkam
No comments:
Post a Comment