Tuesday, March 25, 2014

Karma Phala


Karma Phala  merupakan bagian ketiga dari ajaran Panca Sradha dalam Agama Hindu. Karma Phala berasal dari bahasa sansekerta  yang berakar dari dua kata yaitu Karma dan Phala. Karma berarti perbuatan dan phala berarti buah / hasil. Karma Phala berarti atau hasil dari suatu perbuatan. Ini berarti Karma Pahala adalah suatu
keyakinan tentang kebenaran  hasil setiap perbuatan baik (susila) atau perbuatan buruk (asusila) yang kita lakukan pastinya nanti akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita perbuat, perbuatan baik yang kita tanam maka hasil yang kita petik pun adalah hasil yang baik pula begitu juga sebaliknya

Karmaphala memberi optimisme kepada setiap manusia, bahkan semua makhluk hidup. Dalam ajaran ini, semua perbuatan akan mendatangkan hasil. Apapun yang kita perbuat, seperti itulah hasil yang akan kita terima. Yang menerima adalah yang berbuat, dan efeknya kepada orang lain. Karma Phala adalah sebuah Hukum kausalitas bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan hasil. Dalam konsep Hindu, berbuat itu terdiri atas: perbuatan melalui pikiran, perbuatan melalui perkataan, dan perbuatan melalui tingkah laku, Ketiganya lah yang akan mendatangkan hasil bagi yang berbuat.Kalau perbuatannya baik, hasilnya pasti baik, demikian pula sebaliknya.
Karma Phala terbagi atas tiga, yaitu:

1.  Sancita Karma Phala adalah Phala atau hasil perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang menentukan kehidupan sekarang. Maksudnya yaitu : bila karma (perbuatan kita pada kehidupan yang terdahulu baik maka kehidupan kita sekarang akan baik pula; senang, sejahtera, bahagia ). Dan sebaliknya bila kehidupan kita sebaliknya terdahulu maka kehidupan kita sekarang inipun akan buruk (selalu menderita sengsar, susah dan sebagainya).

2Prarabda Karma Phala adalah phala atau hasil dari perbuatan kita pada kehidupan tanpa ada sisanya lagi. Maksudnya ialah : karma perbuatan yang segera mendatangkan hasil. Sekarang berbuat baik atau buruk pada pihak lain seketika itu atau pada masa hidup ini akan menerima hasilnya baik atau hasil buruk sesuai dengan karma yang dilakukan.

3. Kriyamana Karma Phala adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada saatnya berbuat sehingga harus diterima pada kehidupanan yang akan datang. Tegasnya cepat atau lambat dalam kehidupan sekarang atau nanti segala phala dari perbuatan itu pasti diterima karena sudah merupakan hukum.

Segala bekas-bekas atau kesan-kesan dari segala gerak atau perbuatan yang tercatat atau melekat pada suksma sarira dan alam pikiran itu disebut karma wasana. Karma berarti perbuatan, dan wasana berarti bekas-bekas atau sisa-sisa yang masih melekat. Jadi Karma Wasana adalah  bekas atau sisa-sisa perbuatan yang masih melekat telah merupakan sesuatu sifat bahwa segala sesuatu yang pernah ada pasti akan meninggalkan bekas misalnya “bagaikan tempayanyang menjadi tempat kemenyan setelah hilang dan habis kemenyannya berbekaslah baunya itu, melekat pada tempayan maka itulah yang disebut karma wasana”.

Demikian juga karma wasana dari baik buruk perbuatan yang terdapat pada atma dikatakan melekat juga. Oleh karena suksma sarira  (badan astral) itu dibalut oleh karma wasana dari baik buruk perbuatan yang menyebabkan atma itu mengalami sorga atau neraka http://upadhana.blogspot.com/2014/03/pandangan-hindu-mengenai-konsep-sorga.html dan mengalami penjelmaan kembali (punarbhawa) menjadi mahluk sesuai dengan amal dosa atau baik buruk yang tercatat dalam karma wasananya yang terdahulu. Jadi karma wasana itulah yang menentukan hasil atau phala yang akan diterima oleh atma.


Tujuan Agama Hindu ialah menghendaki agar umatnya dapat bebas dari belenggu kesengsaraan lahir bathin yakni terlepas dari ikatan samsara dan bathin yang disebut moksa. Dalam penanggulangan atma dengan Brahma (moksa) itu roh seseorang akan menikmati satcit ananda (kebenaran, ketentraman, kebahagian) serta terlepas dari ikatan pengaruh gelombang hidup dan pasang surut dari suka dan duka. Adapun tangga jalan yang patut ditempuh untuk dapat mencapai alam moksa itu ialah (kesusilaan amal saleh budi luhur pengabdian yang suci dan kebajikan itu sendiri) terutama sekali manusia harus dapat melebur segala dosa-dosa sehingga luput dari pengaruh hukum karma phala. Yang dimaksud perbuatan dosa ialah: segala perbuatan melalui kata-kata pikiran dan tingkah laku manusia yang bertentangan (melanggar) dengan hukum kesucian yang diwahyukan oleh Ida Sang Hyang Widhi (bertentangan dengan ajaran dharma). Adapun dosa-dosa itu dapat terjadi pada kehidupan sekarang pada masa lampau dan dalam kehidupan yang akan datang.

No comments:

Post a Comment