Dalam kepercayaan Hindu, Yama adalah dewa kematian.
Tidak hanya di kalangan tradisi Hindu, Yama juga
mempengaruhi mitologi dari kebudayaan lain.
Misalnya, dalam mitologi Jepang, Yama sering disebut sebagai
Enma Dai-O, sedangkan
dalam mitos China dia disebut sebagai Yan.
Yama biasanya digambarkan sebagai seorang pria berkulit
biru, mengendarai kerbau hitam raksasa, dan memegang gada serta jerat.
Yama juga dikatakan muncul dalam wujud berbeda saat
menghampiri orang baik dan orang jahat menjelang kematiannya.
Untuk orang jahat, Yama akan terlihat memiliki kaki yang
sangat besar, dengan bibir tipis membara, mata sedalam ruang hampa, dan rambut
yang terbakar api.
Untuk orang baik, dia dikatakan tampil sebagai sosok yang
indah, mirip dalam bentuk Wisnu, dengan empat lengan dan mata menyenangkan.
Yama memiliki dua anjing, masing-masing dengan empat mata.
Anjing ini merupakan pemandu saat sedang berada di dunia bawah serta merupakan
keturunan anjing perkasa yang menjaga kawanan ternak dewa Indra.
Yama dan saudari kembarnya Yami adalah anak-anak fana dari
dewa matahari Surya.
Yama dikatakan menjadi manusia pertama yang mati dan
menemukan jalan ke dunia bawah.
Karena menjadi orang pertama yang tiba di sana, Yama diberi
kekuasaan atas dunia bawah dan berkuasa atas kematian.
Dalam perannya sebagai dewa kematian, dia terkait dengan
aspek perusak Siwa.
Dunia bawah dalam kepercayaan Hindu disebut Naraka. Seperti
di banyak konsep agama besar, Naraka bukan hanya tempat menuju orang yang sudah
mati, melainkan juga sebagai tempat penyiksaan.
Yama akan mengatur hukuman yang sesuai untuk orang yang
sudah mati, tergantung pada dosa-dosa yang sudah mereka lakukan.
Siksaan Naraka amat banyak dan mengerikan, termasuk dibakar
di lautan minyak mendidih dan dicambuk tanpa henti dengan cambuk berduri.
Setelah seseorang yang berdosa dihukum di Naraka, jiwa yang
sudah dibersihkan bisa dikirim kembali ke dunia untuk kelahiran kembali atau
dikirim untuk memasuki surga.
Yama memiliki asisten bernama Chitragupta yang bertugas
mencatat kebaikan dan keburukan manusia.
Saat seseorang meninggal, Chitragupta akan mengatakan kepada
Yama apakah orang tersebut harus dihukum atau masuk surga.
Meskipun menjadi dewa kematian dan penghukum di Naraka, Yama
tetap dipandang sebagai sosok yang baik dan diperlukan.
Yama adalah wasit utama keadilan, memastikan orang jahat
dihukum karena perbuatan mereka dan orang baik mendapatkan imbalan yang sesuai.
No comments:
Post a Comment